Soltek sebagai Narasumber dalam Forum Kolaborasi SPBE di Jawa Timur

3/9/20242 min read

Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di tingkat daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar Forum Kolaborasi SPBE Kabupaten/Kota se-Jawa Timur serta Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jatim. Acara yang berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (8-9/3/2024), ini menghadirkan narasumber ahli dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) yaitu Perwita Sari selaku Koordinator Perumusan Kebijakan Penerapan SPBE dan Fadilla Nugraha yang merupakan Tenaga Ahli Kemenpan RB.

Dalam forum ini, Fadil berperan sebagai narasumber utama dalam membahas proses migrasi data dari Sistem Informasi Arsitektur (SIA) SPBE Versi 1 (V1) ke SIA SPBE Versi 2 (V2). Ia menekankan bahwa proses perubahan ini telah dimulai sejak Januari 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta aksesibilitas dalam penggunaan sistem oleh instansi pusat dan pemerintah daerah.

“SIA SPBE Versi 1 digunakan oleh seluruh instansi pusat dan pemerintah daerah. Sejak 1 Januari, kita mulai migrasi ke Versi 2 untuk seluruh database instansi pusat dan daerah. Database yang telah diinputkan di versi 1 tidak akan hilang, meskipun ada beberapa data yang tidak bisa dimigrasikan sepenuhnya hanya terparkir,” jelas Fadil.

Lebih lanjut, Fadil menekankan keunggulan SIA SPBE V2 yang lebih fleksibel dibandingkan versi sebelumnya. Dengan sistem berbasis web, pengguna cukup memiliki satu akun yang dapat diakses melalui lima perangkat sekaligus, memungkinkan mobilitas yang lebih tinggi. Namun, ia juga menegaskan bahwa pembatasan ini sementara, khusus untuk sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek), dengan rencana pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Dalam sesi pendampingan, Fadil menjelaskan bahwa forum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pengisian dan pengelolaan data dalam SIA SPBE V2. Seluruh peserta diajarkan cara memasukkan data mulai dari nol, termasuk pengisian domain proses bisnis hingga mencapai tahapan ideal dalam indeks SPBE maupun Reformasi Birokrasi (RB).

Sebagai salah satu daerah percontohan nasional dalam penerapan SPBE, Fadil mengimbau agar kerja sama dan kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) semakin ditingkatkan. Dengan adanya SIA SPBE V2, pemerintah daerah kini memiliki akses mandiri untuk menginput data tanpa perlu menunggu arahan dari Pemprov.

“Dengan adanya sistem ini, Pemkab dan Pemkot kini bisa menginput sendiri kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi tidak perlu lagi bergantung pada Pemprov untuk meminta dimasukkan datanya,” tutur Fadil.

Setelah pelaksanaan forum ini, Fadil berharap para peserta dapat segera menindaklanjuti dengan menginput data ke dalam sistem. Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai indeks SPBE dan indeks RB masing-masing daerah. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan implementasi sistem ini, bukan hanya sebatas kegiatan dua hari yang dilaksanakan.

“Jangan sampai berhenti di sini. Manfaatkan apa yang telah didapatkan di forum ini dan kembangkan lebih lanjut. Jika ada yang belum dipahami, jangan ragu bertanya ke sesama daerah atau langsung ke KemenPAN RB. Pemprov Jatim saat ini menjadi acuan bagi seluruh pemerintah daerah di Indonesia, sehingga mempertahankan nilai terbaik menjadi tantangan tersendiri,” pungkasnya.

Partisipasi Soltek Fadil dalam forum ini menegaskan pentingnya pendampingan dan sosialisasi dalam transformasi digital pemerintahan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan implementasi SPBE di Jawa Timur dapat semakin optimal dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Sumber: https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/kemen-pan-rb-ri-paparkan-cara-migrasi-data-sia-spbe-versi-1-ke-versi-2